Series Mahir CSS #13 : CSS Grid – Layout yang Lebih Terstruktur

Hai teman-teman! Kali ini kita akan membahas salah satu fitur layout yang lebih powerful dan fleksibel dibandingkan Flexbox, yaitu CSS Grid! Jika Flexbox cocok untuk tata letak satu dimensi (satu baris atau satu kolom), maka CSS Grid memungkinkan kamu membuat tata letak dua dimensi (baris dan kolom) dengan lebih mudah dan lebih terstruktur. Yuk, kita pelajari cara menggunakan CSS Grid untuk membuat layout yang lebih kompleks!
Apa Itu CSS Grid?
CSS Grid Layout adalah sistem layout berbasis grid yang memungkinkan kamu untuk membuat desain yang lebih terstruktur dan kompleks dengan sangat mudah. Kamu bisa mengatur elemen di dalam kontainer secara vertikal dan horizontal, sekaligus memberikan kontrol penuh terhadap ukuran, posisi, dan jarak antar elemen.
Dengan CSS Grid, kamu bisa membagi kontainer menjadi kolom dan baris, lalu menempatkan elemen-elemen di dalamnya sesuai dengan kebutuhan.
Properti Dasar CSS Grid
1. display: grid;
Untuk mengaktifkan CSS Grid pada kontainer, kamu perlu menambahkan properti display: grid;
. Setelah ini diterapkan, elemen-elemen di dalamnya akan menjadi grid items yang bisa kamu atur posisinya.
Contoh:
2. grid-template-columns
Properti ini digunakan untuk mendefinisikan jumlah dan ukuran kolom di dalam grid. Kamu bisa menggunakan unit seperti piksel (px
), persen (%
), atau unit fleksibel (fr
).
Contoh:
Atau jika kamu ingin mendefinisikan kolom dengan ukuran yang berbeda:
3. grid-template-rows
Seperti halnya kolom, kamu juga bisa mendefinisikan ukuran dan jumlah baris menggunakan properti grid-template-rows
.
Contoh:
4. grid-gap
Properti ini digunakan untuk mengatur jarak antar kolom dan baris di dalam grid. Kamu bisa mengatur jarak vertikal dan horizontal sekaligus.
Contoh:
Menempatkan Elemen di Dalam Grid
Setelah kamu mendefinisikan grid, saatnya menempatkan elemen-elemen di dalam grid container.
5. grid-column
Properti ini digunakan untuk mengatur posisi dan span elemen dalam kolom. Kamu bisa menentukan elemen untuk mulai di kolom tertentu dan span ke beberapa kolom.
Contoh:
6. grid-row
Sama seperti grid-column
, properti ini digunakan untuk menentukan posisi dan span elemen dalam baris.
Contoh:
7. grid-area
Properti ini adalah shorthand untuk grid-row
dan grid-column
. Dengan menggunakan grid-area
, kamu bisa menentukan posisi elemen dalam grid dengan lebih mudah.
Contoh:
Membuat Layout Grid yang Responsif
Salah satu kelebihan besar CSS Grid adalah kemampuannya untuk membuat layout responsif. Dengan menggunakan media queries, kamu bisa mengubah tata letak grid sesuai dengan ukuran layar.
Contoh:
Dengan pengaturan ini, layout kamu akan menyesuaikan dengan baik di berbagai ukuran layar. Elemen-elemen grid akan disusun secara otomatis mengikuti aturan grid yang telah kamu tentukan.
Menyusun Grid dengan Auto-Fill dan Auto-Fit
Kadang, kamu mungkin ingin grid kolom otomatis menyesuaikan jumlah kolom berdasarkan ukuran kontainer. Di sinilah properti auto-fill
dan auto-fit
berperan!
auto-fill
auto-fill
akan mengisi ruang yang tersedia dengan sebanyak mungkin kolom.
Contoh:
auto-fit
auto-fit
bekerja mirip dengan auto-fill
, tetapi jika ada ruang kosong, elemen-elemen grid akan memanfaatkan ruang tersebut.
Contoh:
Kesimpulan
CSS Grid adalah alat yang sangat kuat untuk membuat layout dua dimensi yang kompleks. Dengan Flexbox dan Grid, kamu memiliki kontrol penuh atas tata letak elemen dalam halaman web, dan keduanya bisa digunakan secara bersamaan untuk mendapatkan hasil terbaik. Jika kamu sudah memahami cara kerja Grid, kamu akan bisa membuat layout yang lebih rapi, responsif, dan lebih mudah dipelihara.
Sekianlah belajar CSS tentang Grid. Artikel ini sangat berguna sebelum kamu melanjutkan ke tutorial CSS selanjutnya di www.code80vity.com. Jangan lupa untuk terus bereksperimen dengan CSS Grid, ya! ?
Comments